
Formasi epik tim Onic Esports dengan hero andalan di ajang kompetisi esports
Kalau kamu ikut naruh taruhan di komunitas Mobile Legends, pasti nggak asing dengan tim Onic Esports. Mereka sering muncul di leaderboard dan bikin lawan ketar-ketir—dan bukan tanpa alasan. Setiap kali ada patch baru, onic selalu siap dengan strategi super adaptif. Salah satunya karena punya lineup hero andalan yang pas banget di meta.
Sebagai fans lama Onic dan mantan coach komunitas, saya dari dekat menyaksikan gimana pemilihan hero berpengaruh besar ke hasil pertandingan. Artikel ini bakal kupas tuntas 6 hero yang selalu kamu temui di draft Onic setiap meta—dengan alasan, strategi, build, dan insight soal cara pengoptimalannya di lane dan timfight.
Kalau kamu nemu mereka di pick phase atau banned—itu tanda Onic lagi bikin langkah cerdas. Yuk simak kenapa hero-hero ini selalu jadi andalan Onic Esports.
Kenapa Onic Esports Selalu Jadi Tim Lawan yang Ditakuti
Strategi Adaptif Mengikuti Meta
Tim Onic Esports terkenal rajin eksplor patch terbaru. Mereka bukan cuma baca patch note, tapi langsung ujicoba di scrim. Kebanyakan hero baru atau buff langsung nongol di draft mereka begitu meta awal muncul.
Itulah kenapa Onic bisa cepat kuasai meta. Mereka terbiasa mengeksploitasi hero niche atau underrated jadi keunggulan tersendiri. Factor itu bikin setiap draft Onic selalu dinantikan dan sulit dibaca lawan.
Kultur Latihan dan Pembinaan Juara
Bukan cuma strategi, tapi Onic Esports punya kultur juara. Mereka latihan intensif setiap hari, review replay, dan sharing setiap insight antar pemain. Kerja sama dan komunikasi tim makin terlatih karena kultur seperti ini.
Dari sisi pelatih hingga mental coach, semua dibangun sedemikian rupa. Harus adaptif, taktis, tapi tetap kompak. Gak heran kalau draft hero mereka bukan cuma pilihan biasa, tapi pilihan yang sudah diuji matang.
Hero 1: Ling – Assassin Lincah dan Mematikan
Role Ling dalam Game Onic
Ling selalu jadi pembuka draft Onic di banyak patch. Assassin berbasis mobilitas tinggi ini mampu melintas dinding dan roam cepat. Sebagai pelaku split push, Ling sering bikin pertahanan lawan kacau.
Dalam meta Onic, Ling dipadukan dengan pick pendukung (range) untuk bisa late game tanpa pressure. Jadi sekalipun early terhabisi, Ling bisa balik dan gang lagi di mid-game.
Tips Eksekusi dari Pro Player Onic
Dari review coach, yang membedakan Ling Onic adalah timing wall claw + strike. Mereka sering bongkar turret markas lawan dalam dua tiga rotasi. Waktu Rotasi juga sinkron dengan ultimate hero lain buat timfight one-shot hero mage lawan.
Kunci lainnya: selalu pantau Lord atau Turtle. Karena mobilitas Ling memungkinkan kamu bisa ambil objective out-of-position lawan; hasilnya, lead gold dan map kontrol semakin signifikan.
Hero 2: Brody – Marksman Damage Tinggi
Alasan Onic Pilih Brody di Late Game
Brody punya burst sangat besar, serta ability untuk nembak jarak menengah dengan AoE. Awalnya niche, tapi ketika meta marksman menginginkan burst, Brody comeback tajam. Onic pun cepat tangkap tren ini.
Keunggulan Brody: burst 3 hit dari ulti ditambah slow+dash cycle bikin dia sulit dibunuh assassin. Dan yang paling penting? Dia mudah dipadukan dengan buff support seperti Angela, untuk late game.
Build dan Gameplay Fenomenal
Onic biasa gunakan build hybrid: item serangan + crit item. Contohnya: Malefic Roar, Berserker’s Fury, Wind of Nature. Skill Brody di-mode maksimal saat mid-late game. Jangan biarkan early pressure; Onic menjaga lane aman sampai ultimate tersedia.
Dalam draft Onic, Brody juga bisa dialihkan jadi hypercarry paling kuat saat timfight.
Hero 3: Mathilda – Support Mobilitas Ekstrem
Mathilda sebagai Jembatan Ganking
Mathilda disebut “bridge of assassination.” Dia dash + shield + slow. Itu memungkinkan hero assassin seperti Ling bisa masuk dan keluar timfight aman.
Onic sendiri sering menggunakan Mathilda second pick. Hero ini tak cuma buat support, tapi pivot roamer yang bisa cetak level cepat dan build tank-mage.
Sinergi Mathilda dan Ling/Brody
Mathilda paling sering dipadukan sama Ling: dia buka jungle side lawan, masuk lane, bantu ambil turret, lalu rotasi. Kalau Ling belum ready, Mathilda bantu cover Brody atau hero midlane.
Pada akhirnya, Mathilda membuat draft Onic semakin fleksibel di berbagai situasi mid-game.
Hero 4: Valentina – Mage Control Game
Skill Valentina Bikin Musuh Kebingungan
Valentina punya skill untuk menyedot ultimate hero lawan dan mencuri saat timfight. Ini strategi on point jika kamu sudah hafal skill lawan. Valentina Onic sering jadi hero kehancurannya combo synergi timfight musuh.
Skill Control juga susah di-counter. Timing stun Valentina saat teman lawan ult sangat diandalkan untuk ambil kill.
Timfight Onic diakhiri oleh Ultimate Valentina
Contoh: saat Brody mencoba burst, Valentina langsung steal dan regen aktif. Hasilnya, mid-late game lawan jungler atau mage malah selamat dan balik menghancurkan posisi hero lawan.
Hero 5: Fredrinn – Tank Jungler Serbaguna
Menguasai Objektif dan Menahan Gempuran
Di saat banyak tim lain menghindari tank jungler karena kurang agresif, Onic Esports justru melihat celah di Fredrinn. Hero ini punya sustain luar biasa, damage tak terduga, dan kontrol area yang bikin musuh kesulitan bernapas di zona objektif seperti Turtle atau Lord.
Fredrinn bukan cuma jungler pelengkap. Dalam gameplay Onic, dia jadi poros utama. Dia yang buka map, tahan serangan, bahkan kadang mencuri Lord karena burst-nya dari skill combo bisa nge-lag lawan.
Gaya Rotasi Fredrinn Versi Onic
Hal yang unik dari Onic adalah penggunaan Fredrinn untuk membagi tekanan lane. Sambil ambil jungle, dia bantu clear wave di mid, lalu colong buff lawan. Di tangan jungler andalan mereka, Fredrinn bukan sekadar tank, tapi playmaker sejati.
Build yang biasa dipakai: Cursed Helmet, Guardian Helmet, Radiant Armor, plus War Axe. Sustain + damage balance.
Hero 6: Arlott – EXP Laner Disiplin dengan Inisiasi Cepat
Kuat di Lane, Bahaya Saat War
Salah satu hero EXP yang jadi langganan pick Onic, terutama saat mereka butuh dominasi awal lane dan ganking tajam. Arlott mampu sustain di lane sekaligus roaming cepat.
Skill satunya membuat musuh sulit kabur. Belum lagi ultimate-nya yang bisa menggeser posisi tim lawan dan membuka momen timfight. Di Onic, Arlott sering digunakan buat zona musuh dan pisahkan carry dari support.
Skenario Counter Backline Musuh
Dalam eksekusi Onic, Arlott sering jadi shadow kill untuk marksman. Dia muncul dari flank, tarik MM ke depan, lalu skill bertubi-tubi dari mage dan jungler lain langsung mengakhiri.
Salah satu kunci: flicker + ultimate untuk combo instant shutdown. Build andalan: Tough Boots, Dominance Ice, Hunter Strike, dan Antique Cuirass.
Hero 7: Pharsa – Mage High Ground Paling Disiplin
Clearing Cepat dan Vision Control
Kalau Onic sedang ingin main sabar dan zoning, Pharsa jadi pilihan utama. Dengan burst dari Feathered Air Strike, dia bisa zonasi musuh sejauh mungkin dari objektif, tanpa harus buka posisi terlalu ke depan.
Kemampuannya buat terbang bikin dia jadi mage paling aman dan fleksibel untuk bertahan maupun menyerang. Biasanya, Pharsa ditempatkan sebagai hero untuk menjaga mid dan memberikan vision di war besar.
Counter Dive dan Open Vision
Di tangan tim Onic, Pharsa nggak cuma spam skill. Mereka atur area serangan agar musuh nggak bisa masuk seenaknya. Saat Lord war, Pharsa berdiri jauh di belakang, tapi jadi ancaman utama buat jungler lawan yang mau steal.
Item yang biasa dipakai: Clock of Destiny, Lightning Truncheon, Divine Glaive. Damage area, burst, dan cooldown rendah.
Hero 8: Khufra – Roamer Setia Pengacak Formasi
Disruptor Ulung di Meta War
Onic punya gaya main agresif yang kadang membuat musuh tidak sempat bernapas. Saat butuh disruptor, mereka pilih Khufra. Sekali combo Tyrant’s Revenge dan Rage aktif, posisi lawan langsung kacau.
Khufra sering jadi inisiator utama, terutama saat musuh banyak pakai dash seperti Lancelot, Ling, atau Benedetta.
Ritme Roaming Ala Onic
Biasanya Khufra Onic selalu bareng dengan support mage di awal game. Mereka cari rotasi gank ke EXP atau Gold Lane, hajar dua hero, lalu amankan Turtle. Setelah itu, Khufra jadi vision seumur game—masuk semak, zonasi, dan buka map.
Kombinasi item favorit: Courage Mask, Dominance Ice, Athena’s Shield, dan Antique Cuirass.
Hero 9: Yve – Zona Ultimate untuk Kunci Area
Combo dengan Hero Inisiator Onic
Yve masuk dalam daftar hero meta yang sangat stabil, dan Onic tahu betul kapan harus pick dia. Saat musuh punya gaya main agresif dan banyak masuk ke tengah war, Yve muncul sebagai counter.
Real World Manipulation miliknya sangat pas untuk mengunci area war. Biasanya dipasangkan dengan tank seperti Khufra atau Fredrinn agar combo-nya bisa berjalan rapi.
Timing yang Nyaris Sempurna
Kekuatan Yve ada di area control. Tapi di Onic, Yve bukan cuma support. Dia sering jadi carry kedua karena build damage penuh yang mengerikan. Item seperti Ice Queen Wand dan Genius Wand jadi andalan.
Ketika timfight besar terjadi, Yve muncul dari semak, buka ulti, dan sisanya… ya, tinggal lihat lawan kena tabrak atau kabur.
Hero 10: Fanny – Kejutan Meta dan Andalan Counter Farm Cepat
Pick Risiko Tinggi, Hadiah Besar
Onic kadang keluar dari comfort zone dan pick hero-hero kejutan seperti Fanny. Di tangan pro player, hero ini bisa jadi mimpi buruk. Bahkan sebelum minion wave masuk, jungle lawan sudah hilang.
Fanny adalah opsi ketika Onic ingin all-in early game. Dengan kontrol map dan rotasi agresif, mereka bisa snowball tanpa beri nafas lawan.
Mekanik dan Komunikasi Jadi Kunci
Kunci Fanny versi Onic? Komunikasi vision dan penguasaan kabel. Biasanya dia main dari sisi semak, colong buff, lalu kill di lane berbarengan support seperti Angela.
Item khasnya: Bloodlust Axe, War Axe, Hunter Strike. Build yang sustain tapi bisa burst dalam 2–3 detik.
Penutup: Adaptasi Meta dan Pilihan Hero Jadi Kunci Dominasi Onic Esports
Kalau kita perhatikan lebih dekat, rahasia kekuatan Onic Esports bukan cuma dari skill individu, tapi dari pemilihan hero yang tepat di setiap patch. Mereka tahu kapan harus bermain agresif, kapan harus bertahan, dan kapan saatnya membawa kejutan dengan pick out-of-meta.
Dari Ling yang lincah, Brody yang penuh damage, sampai Yve dan Fanny yang sering bikin lawan panik—semua digunakan sesuai skenario. Onic selalu punya strategi spesifik untuk tiap lawan dan gaya main.
Buat kamu yang pengin naik rank, belajar dari draft Onic bisa jadi senjata. Nggak harus jago mekanik dulu. Kuasai hero pilihan mereka, pahami fungsinya di meta, dan latih rotasi serta kerja sama tim kamu.
Ingat, game bukan soal siapa yang paling jago solo, tapi siapa yang bisa adaptif dan kompak sebagai tim. Seperti yang Onic Esports tunjukkan di panggung MPL dan turnamen internasional—mereka bukan cuma main, mereka mendominasi.
FAQ: Hero Favorit Onic Esports
1. Apakah hero-hero ini selalu dipakai Onic di setiap match?
Tidak selalu. Tapi mayoritas hero ini sering jadi andalan mereka di berbagai patch karena fleksibilitas dan impact-nya besar.
2. Apa semua hero ini cocok dipakai di rank publik?
Beberapa cocok, seperti Ling, Brody, dan Mathilda. Tapi ada juga yang butuh koordinasi tim seperti Fanny atau Khufra.
3. Bagaimana tahu kapan waktu tepat pakai hero meta Onic?
Cek patch terbaru dan role lawan. Pelajari rotasi dan sinergi antar hero, jangan asal pick tanpa rencana.
4. Apakah hero-hero ini dipakai semua pemain Onic?
Tidak. Tiap pemain punya spesialisasinya, tapi dalam latihan dan strategi mereka semua bisa main berbagai role.
5. Apakah pemula bisa langsung belajar pakai hero Onic?
Bisa, tapi pelan-pelan. Mulailah dari Brody atau Fredrinn yang lebih ramah untuk pemula. Kuasai mekanik dasar dulu.
Rekomendasi Artikel Lainnya
Baca juga: 5 Role Esports yang Paling Dicari Tim Profesional