
10 turnamen esports paling berpengaruh yang memicu perkembangan industri game di Indonesia, lengkap dengan logo dan visual gamer.
Kalau kamu perhatikan sekarang, perkembangan game di Indonesia itu makin luar biasa. Dari yang awalnya cuma sekadar hobi di warnet, sekarang udah jadi ladang profesi. Bukan cuma karena teknologinya aja yang makin canggih, tapi juga karena adanya turnamen-turnamen esports besar yang makin memicu gairah komunitas gamer.
Di artikel ini, kita bakal bahas 10 turnamen esports yang paling berpengaruh dan punya peran besar dalam mempercepat perkembangan game di Indonesia. Turnamen-turnamen ini bukan cuma ajang adu skill, tapi juga jadi wadah ekonomi kreatif baru, tempat berkembangnya komunitas, dan tentu saja pendorong kemajuan industri game secara keseluruhan.
Mulai dari MPL Indonesia yang jadi ikon Mobile Legends, sampai ajang dunia kayak The International dan FIFAe World Cup—semua punya cerita sendiri yang menarik. Yuk kita bahas satu per satu!
1. MPL Indonesia – Ajang Bergengsi Mobile Legends
Kalau ngomongin perkembangan game di Indonesia, rasanya nggak afdol kalau nggak nyebut MPL Indonesia. Liga profesional Mobile Legends ini bisa dibilang jadi tulang punggung esports Tanah Air sejak beberapa tahun terakhir.
MPL (Mobile Legends Professional League) pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 2018, dan sejak itu popularitasnya meledak. Hampir semua gamer, baik yang kasual maupun pro, pasti tahu nama-nama seperti EVOS, RRQ, ONIC, sampai BTR. Turnamen ini digelar rutin tiap season dan disiarkan live dengan jutaan penonton.
Apa yang bikin MPL Indonesia beda? Pertama, kualitas produksinya sangat tinggi. Kamera multiple angle, komentator profesional, hingga visual grafik yang engaging—semuanya dibuat dengan standar televisi. Kedua, MPL jadi tempat lahirnya bintang-bintang esports yang kemudian punya fanbase besar. Ketiga, MPL aktif membangun komunitas lewat social media dan event offline.
Secara tidak langsung, MPL jadi katalis perkembangan game di Indonesia. Game seperti Mobile Legends bukan cuma dianggap hiburan semata, tapi juga platform karier. Bahkan, MPL membuka peluang bagi pelaku industri kreatif lain, seperti caster, analis, content creator, dan sponsor brand besar untuk terlibat.
Selain itu, MPL juga mengedukasi pasar. Dulu orang tua melihat game sebagai “mainan anak-anak”, tapi sekarang banyak yang bangga anaknya bisa jadi pro player. Ini salah satu revolusi cara pandang masyarakat terhadap dunia game.
Komunitas Mobile Legends yang Tumbuh Pesat
MPL juga berperan besar dalam membangun komunitas yang loyal dan aktif. Setiap tim punya basis fans yang nggak kalah solid dari klub bola. Ada ONIC Fans, EVOS Fams, RRQ Kingdom—semuanya aktif di media sosial, bikin meme, ngikutin scrim tim kesayangan, sampai nobar saat grand final.
Di sisi lain, Moonton sebagai publisher juga aktif mendukung grassroots community lewat turnamen kecil dan kolaborasi dengan kampus atau komunitas lokal. Jadi, perkembangan game di Indonesia nggak cuma di level profesional, tapi juga dari bawah.
Strategi Tim dan Peran Influencer
Uniknya lagi, banyak tim MPL menggandeng influencer dan content creator untuk memperkuat eksistensi mereka di luar turnamen. Ini strategi branding yang cerdas. Misalnya, EVOS punya kolaborasi dengan Jess No Limit (eks pro player) yang pengaruhnya luar biasa di kalangan Gen Z. Kolaborasi semacam ini nggak cuma menaikkan citra tim, tapi juga memperluas audiens game itu sendiri.
MPL Indonesia udah bukan sekadar liga, tapi platform budaya pop baru. Dan jelas, kontribusinya terhadap perkembangan game di Indonesia sangat besar.
2. Piala Presiden Esports – Dukungan Pemerintah untuk Ekosistem Digital
Nah, yang satu ini unik. Piala Presiden Esports (PPE) adalah turnamen yang diselenggarakan langsung oleh pemerintah Indonesia. Tujuannya jelas: mengembangkan ekosistem esports secara inklusif dan mempercepat perkembangan game di Indonesia.
Turnamen ini mulai digelar sejak 2019 dan langsung dapat sambutan hangat dari komunitas. Kenapa? Karena PPE membuka jalur untuk game lokal, termasuk karya anak bangsa. Nggak cuma MLBB atau PUBG, tapi juga game lokal seperti Lokapala pernah jadi cabang kompetisinya.
Dukungan pemerintah bikin PPE terasa lebih “resmi”. Bahkan, turnamen ini punya pengaruh besar terhadap legitimasi esports di mata masyarakat luas. Banyak tokoh publik, termasuk presiden, yang menyampaikan apresiasi pada insan esports nasional.
Menyatukan Game dan Nasionalisme
PPE juga membawa nuansa kebangsaan yang kental. Opening ceremony-nya selalu menampilkan budaya Indonesia, dan kadang-kadang ada tema nasionalisme di narasi promosi mereka. Ini pendekatan yang cerdas—karena game dan esports jadi wadah baru untuk menyuarakan semangat Indonesia Maju.
Anak-anak muda yang tadinya main game buat hiburan, jadi termotivasi buat ikut kompetisi dengan semangat bela negara. Ini bukan cuma soal menang, tapi soal kebanggaan membawa nama Indonesia.
Dampak Ekonomi Kreatif dari Piala Presiden
Efek dari PPE terhadap ekonomi kreatif juga signifikan. Banyak UMKM yang ikut memanfaatkan event ini untuk berjualan merchandise, makanan, atau membuka booth di event offline-nya. Belum lagi vendor teknologi, agensi kreatif, hingga talent MC dan caster yang terlibat.
PPE udah jadi lebih dari sekadar turnamen esports. Ini gerakan nasional untuk mendorong perkembangan game di Indonesia secara sistemik—dari hulu ke hilir.
3. FFWS (Free Fire World Series) – Fenomena Game Mobile Kasual
Siapa yang sangka game dengan grafis ringan seperti Free Fire bisa jadi raja turnamen esports di Indonesia? Free Fire World Series (FFWS) adalah ajang dunia paling bergengsi dari Garena, dan dampaknya sangat terasa di Indonesia.
Banyak yang bilang Free Fire itu “game anak SD”—tapi jangan salah, justru karena itulah basis penggemarnya luar biasa besar. FFWS jadi pintu masuk esports bagi kalangan menengah ke bawah yang dulu jarang terjangkau oleh game kompetitif.
Basis Penggemar Gen Z dan Gamifikasi Kompetitif
Free Fire tahu persis audiens mereka: anak muda, pelajar, pengguna HP mid-range. FFWS menghadirkan atmosfer turnamen yang seru, fun, tapi tetap kompetitif. Banyak streamer FF populer yang awalnya cuma main iseng, sekarang jadi ikon anak muda.
Komunitas FF itu sangat aktif. Mereka sering bikin turnamen komunitas sendiri, main bareng, bahkan bikin fan art atau konten TikTok yang viral. FFWS memperluas jangkauan esports ke segmen yang selama ini nggak diperhitungkan.
Free Fire dan Perubahan Pola Konsumsi Game di Indonesia
Free Fire adalah bukti bahwa perkembangan game di Indonesia tidak selalu ditentukan oleh spek tinggi atau grafik realistis. Kadang, justru aksesibilitas dan kemudahan bermain yang menentukan. FFWS menunjukkan bahwa semua orang bisa ikut merasakan serunya esports, tanpa harus punya device mahal.
Inklusivitas ini jadi kekuatan utama Free Fire dalam memacu pertumbuhan industri game lokal.
4. PMPL Indonesia – PUBG Mobile yang Mengubah Lanskap Esports
Kalau kamu lebih suka yang realistis dan menegangkan, PMPL Indonesia pasti cocok banget. PUBG Mobile Pro League ini jadi salah satu turnamen yang mewarnai perkembangan game di Indonesia secara signifikan.
PMPL punya sistem liga yang rapi dan berjenjang. Ada Series, ada Super Weekend, ada Grand Finals. Ini bikin atmosfer kompetisinya seperti sepak bola Eropa—penuh strategi, drama, dan adrenalin.
Format Liga yang Konsisten dan Menarik
Format liga PMPL sangat ramah penonton. Kamu bisa ikutin perkembangan tim favorit dari awal sampai akhir season. Ini menciptakan loyalitas fans, dan otomatis memperkuat ekosistem esports PUBG.
Di sisi lain, PMPL jadi ladang regenerasi talenta. Banyak player muda muncul dari tim tier bawah, lalu naik ke tim utama setelah bersinar di scene lokal.
Mobile First, Strategi PUBG Menangkap Pasar Asia Tenggara
PUBG Mobile berhasil membaca kondisi pasar Indonesia: negara dengan pengguna smartphone terbesar di Asia Tenggara. Mereka tahu bahwa mobile adalah masa depan, bukan PC.
Makanya, PMPL difokuskan untuk mendekatkan komunitas gamer mobile, dengan turnamen yang mudah diakses dan disiarkan secara luas di YouTube, TikTok, bahkan di layar mall. Semua ini menunjang perkembangan game di Indonesia, khususnya di segmen battle royale.
5. Dota 2 The International – Turnamen dengan Hadiah Terbesar
Kalau bicara soal “turnamen paling kaya raya”, jawabannya jelas The International dari Dota 2. Turnamen ini selalu mencetak rekor hadiah terbesar, bahkan pernah mencapai lebih dari Rp 500 miliar! Meski dominasi Dota di Indonesia sedikit menurun, tapi pengaruhnya masih kuat.
Profesionalisme dan Tingkat Strategi yang Tinggi
TI (The International) jadi simbol tertinggi dari profesionalisme esports. Tim-tim dari seluruh dunia datang dengan strategi canggih, latihan militer, dan manajemen profesional. Banyak gamer Indonesia yang menjadikan ini sebagai standar ideal esports.
Selain itu, Dota 2 adalah game yang dikenal kompleks. Jadi, nonton TI itu seperti nonton catur versi digital. Menantang, tapi bikin nagih.
Dampak Dota 2 Terhadap Ekosistem Game Hardcore
Meski sekarang popularitasnya dikalahkan ML atau PUBG, tapi komunitas Dota 2 di Indonesia tetap hidup. Mereka aktif bikin scrim, mini tournament, dan sharing strategi di forum Discord atau Reddit. The International tetap jadi momen tahunan yang dinanti.
Dan satu lagi: Dota 2 membuka jalan bagi perkembangan game di Indonesia lewat jalur “serius”. Ini game yang ngajarin bahwa strategi, kerja sama, dan mental juara itu penting di dunia esports.
6. VALORANT Champions Tour – Pendatang Baru yang Serius
Game ini hadir saat banyak pemain mulai merasa jenuh dengan game shooter yang itu-itu saja. Dengan pendekatan kombinasi antara taktik seperti CS:GO dan kemampuan hero ala Overwatch, VALORANT sukses membangun fanbase yang besar di Indonesia hanya dalam waktu singkat.
Komunitas FPS Baru yang Solid
Salah satu hal menarik dari VCT adalah bagaimana Riot secara aktif membangun komunitas. Mereka sering menggelar komunitas watch party, bikin turnamen semi-pro, bahkan kasih slot wildcard untuk tim-tim emerging dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Selain itu, banyak mantan pro CS:GO lokal hijrah ke VALORANT. Mereka membawa pengalaman dan insight ke komunitas baru, membentuk ekosistem yang lebih matang dan kompetitif. Ini mempercepat perkembangan game di Indonesia karena FPS bukan lagi genre niche—tapi mainstream.
Brand dan Media Jadi Sponsor Aktif
VALORANT juga menarik perhatian banyak brand besar. Sponsor seperti Red Bull, Logitech, hingga bank digital lokal mulai berani masuk ke ranah esports. Alasannya sederhana: audiens muda Indonesia sangat engaged dengan game ini.
VCT jadi katalis bagi industri periklanan digital untuk melirik dunia esports sebagai channel yang efektif. Imbasnya? Industri kreatif dan marketing lokal jadi ikut berkembang, menambah efek domino yang positif bagi perkembangan game di Indonesia secara keseluruhan.
7. League of Legends World Championship – Raksasa Global
LoL (League of Legends) mungkin nggak sepopuler MLBB di Indonesia, tapi di kancah global, ini adalah salah satu game terbesar sepanjang masa. LoL World Championship, atau yang akrab disebut Worlds, adalah turnamen tahunan yang ditonton ratusan juta orang di seluruh dunia.
Meski basis pemain aktifnya di Indonesia tidak sebesar di negara lain, turnamen ini tetap punya dampak. Kenapa? Karena dia jadi role model bagaimana sebuah turnamen esports bisa disulap menjadi event global dengan skala produksi seperti Olimpiade.
Esports Bukan Cuma Game, Tapi Hiburan Kelas Dunia
Worlds memperlihatkan bahwa esports bukan cuma soal siapa menang. Mereka menyajikan opening ceremony spektakuler, narasi pemain yang menyentuh, hingga storytelling yang bikin penonton ikut emosional.
Semua ini menginspirasi banyak penyelenggara turnamen di Indonesia untuk mulai memikirkan aspek entertainment, bukan sekadar kompetisi. Worlds mendorong peningkatan standar dalam produksi turnamen, termasuk di level lokal.
LoL dan Pembentukan Kultur Strategi
LoL juga memacu minat terhadap game strategi dan role-based gameplay di Indonesia. Banyak pemain yang tertarik dengan kedalaman game ini, dan mulai merambah ke genre MOBA PC lainnya.
Jadi, meskipun skalanya belum sebesar MLBB, kontribusi LoL terhadap perkembangan game di Indonesia tetap signifikan—khususnya dalam membentuk kultur berpikir taktis dan manajemen tim di kalangan gamer.
8. MLBB Southeast Asia Cup – Ajang Regional Penuh Gengsi
MSC (MLBB Southeast Asia Cup) adalah turnamen regional MLBB yang mempertemukan tim-tim terbaik dari Asia Tenggara. Turnamen ini penting banget buat Indonesia, karena selain MPL, MSC adalah panggung besar di mana tim lokal bisa unjuk gigi melawan negara tetangga seperti Filipina, Malaysia, dan Thailand.
Persaingan Indonesia-Filipina yang Seru
Kalau kamu pernah nonton MSC, pasti sadar betapa panasnya rivalitas antara Indonesia dan Filipina. Bukan cuma di game, tapi juga di komunitas fans. Ini bikin atmosfer turnamennya makin hidup dan seru.
Persaingan ini sehat dan justru mendorong kualitas permainan. Banyak tim Indonesia yang “naik kelas” setelah merasakan tekanan di MSC. Ini jadi ajang pembuktian bahwa kita nggak kalah kelas dengan negara esports lain.
Tingkatkan Popularitas Game Secara Regional
MSC juga meningkatkan popularitas MLBB secara regional. Karena tiap pertandingan ditonton lintas negara, banyak pemain dari Indonesia yang akhirnya dikenal dan punya fans di luar negeri.
Secara langsung, ini membuat nama Indonesia makin besar di kancah esports Asia Tenggara. Selain itu, MSC mendorong publisher dan sponsor untuk terus investasi di ekosistem lokal—yang tentunya berdampak positif pada perkembangan game di Indonesia.
9. Arena of Valor International Championship
Arena of Valor (AoV) mungkin kalah tenar dari MLBB di Indonesia, tapi jangan salah—di level Asia, game ini punya komunitas yang sangat solid. AIC (Arena of Valor International Championship) adalah puncak kompetisi global untuk AoV.
Dukungan Publisher dan Konsistensi Event
Tencent, sebagai publisher AoV, konsisten mendukung ekosistem turnamen. Mereka nggak cuma bikin turnamen global, tapi juga aktif mengembangkan liga-liga regional termasuk di Indonesia.
Meskipun komunitasnya lebih kecil, AIC tetap memicu perkembangan game di Indonesia. Kenapa? Karena banyak pemain yang termotivasi untuk serius menekuni AoV setelah melihat besarnya panggung global dan peluang jadi atlet esports internasional.
Fokus pada Role dan Strategi Tim
AoV punya gameplay yang cukup taktis. Banyak pemain muda belajar soal role clarity, rotasi map, dan kerja sama tim lewat AoV. Ini membuka jalan bagi genre MOBA untuk tetap tumbuh di luar bayang-bayang MLBB.
Jadi, meski secara mainstream AoV nggak sebesar rivalnya, kontribusinya dalam mendidik komunitas dan membuka jalur profesional tetap layak diapresiasi.
10. FIFAe World Cup – Representasi Esports Simulasi Olahraga
Bagi pecinta sepak bola dan game, FIFAe World Cup adalah surganya. Turnamen ini mempertemukan pemain FIFA terbaik dari seluruh dunia untuk bersaing dalam simulasi bola digital yang sangat realistis.
Menggabungkan Budaya Bola dan Dunia Game
Indonesia adalah negara penggila bola. Maka, tak heran jika FIFAe punya tempat spesial. Game ini jadi penghubung antara dunia nyata dan digital. Banyak fans sepak bola yang akhirnya nyebur ke dunia esports gara-gara FIFA.
FIFAe World Cup jadi ajang pembuktian bahwa game simulasi juga punya tempat di ranah kompetitif. Dan yang lebih keren? Indonesia pernah punya wakil yang masuk ke level Asia, bahkan sempat bersaing di level dunia.
Membangun Profesionalisme dalam Game Simulasi
FIFA mendorong mindset profesional dalam genre yang selama ini dianggap “game santai”. Dengan sistem turnamen yang ketat, pemeringkatan pemain, dan kontrak pro player, FIFAe membuka peluang baru di luar MOBA dan FPS.
Game simulasi seperti ini memperluas cakupan esports dan memperlihatkan bahwa perkembangan game di Indonesia nggak hanya soal ML atau PUBG—tapi juga FIFA, eFootball, hingga sim racing dan beyond.
FAQ Seputar Turnamen Esports & Perkembangan Game di Indonesia
1. Apa dampak terbesar turnamen esports terhadap perkembangan game di Indonesia?
Turnamen esports mempercepat pertumbuhan industri game dengan cara membangun komunitas aktif, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan mengubah persepsi masyarakat bahwa game bisa menjadi karier yang serius. Selain itu, turnamen juga mendorong investasi besar dari brand, media, dan pemerintah ke ekosistem digital.
2. Mengapa Mobile Legends sangat populer dibandingkan game lainnya?
Mobile Legends mudah diakses, bisa dimainkan di HP dengan spesifikasi menengah, dan gameplay-nya cocok untuk gamer kasual hingga kompetitif. Didukung oleh liga profesional seperti MPL dan event internasional seperti MSC, game ini makin mencuri perhatian masyarakat luas.
3. Apakah semua game bisa dijadikan turnamen esports?
Secara teknis bisa, asal memiliki sistem kompetitif, komunitas aktif, dan dukungan dari publisher. Namun, hanya game dengan struktur kompetisi yang matang dan dukungan komunitas kuat yang mampu bertahan dan berkembang secara berkelanjutan.
4. Bagaimana cara pemula bisa terlibat dalam dunia esports?
Mulai dari ikut komunitas lokal, turnamen kecil, atau menjadi konten kreator game. Banyak peluang non-player juga seperti jadi caster, analis, videografer, hingga manajer tim. Yang penting konsisten, aktif, dan terus belajar.
5. Apakah perkembangan game di Indonesia akan terus naik?
Sangat mungkin. Dengan dukungan dari sektor swasta dan pemerintah, ditambah tingginya minat generasi muda terhadap game dan teknologi, industri ini masih akan tumbuh pesat. Namun, tantangan seperti regulasi dan edukasi publik tetap harus diperhatikan.
Penutup: Masa Depan Esports dan Perkembangan Game di Indonesia
Kalau kita lihat perkembangan game di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, jelas bahwa turnamen esports punya peran besar sebagai penggerak utama. Dari MPL yang jadi ikon Mobile Legends, hingga FIFAe yang memperkenalkan esports ke fans bola, semuanya memberikan warna dan kontribusi tersendiri.
Lebih dari sekadar kompetisi, turnamen esports telah mengubah wajah hiburan digital di Tanah Air. Mereka menghubungkan pemain, penonton, sponsor, dan pemerintah dalam satu ekosistem besar yang terus bertumbuh.
Namun, perjalanan belum selesai. Kita masih butuh lebih banyak dukungan, baik dari sisi infrastruktur, pendidikan, hingga regulasi yang adaptif. Tapi satu hal pasti: semangat dan kreativitas komunitas gamer Indonesia akan terus jadi bahan bakar utama untuk membawa industri ini ke level yang lebih tinggi.
Jadi, buat kamu yang masih ragu apakah dunia game itu “serius”—yuk lihat lebih dalam. Karena hari ini, game bukan cuma permainan. Ia adalah peluang. Ia adalah panggung. Dan siapa tahu, mungkin kamu yang bakal tampil di turnamen besar berikutnya.
Silakan share artikel ini jika bermanfaat, dan jangan lupa komentar pendapat kamu soal turnamen favoritmu!
Rekomendasi Artikel Lainnya
Baca juga: 9 Skill Wajib Pembuat Game Online